𝗞𝗲𝘁𝗶𝗸𝗮 𝗔𝗸𝘂 𝗠𝗲𝗹𝗮𝗻𝗱𝗮𝘀𝗸𝗮𝗻 𝗞𝗲𝗯𝗮𝗵𝗮𝗴𝗶𝗮𝗮𝗻 𝗣𝗮𝗱𝗮 𝗨𝗮𝗻𝗴
Aku adalah manusia naif yang dikelilingi maksiat. Setiap 5 hari dalam satu minggu ku habiskan dengan bekerja didepan komputer kantor selama 12 jam lamanya. Di akhir bulan aku menerima gaji besar yang cukup untuk menghidupi diriku dan untuk berfoya-foya bersama teman kantorku. Setiap awal bulan kurir selalu datang kerumah, mengantarkan paket-paket kesayangan yang ku nanti-nanti. Setiap bulan baju berganti, skincare juga bertambah, alat makeup dan sepatu sudah tidak muat lagi di lemari. Kulkas dan lemari makanan juga sudah penuh. Kuota melimpah dan uang juga cukup banyak. Lalu? Apakah aku bahagia? Iya, awalnya aku sangatlah bahagia, kebahagiaan ku hanya sebatas memiliki uang atau tidak. Dengan uang aku bisa membeli banyak hal termasuk waktu bersama teman-teman. Dengan uang aku bisa menyombongkan diri seolah aku yang paling berkuasa diantara teman-teman. Bahagia sekali, setiap hari teman-teman yang membutuhkan uang mencari muka seolah mereka ingin aku terus ada didalam circlenya. Aku melu...